Makasar, ibukota propinsi Sulawesi Selatan, memiliki banyak sekali objek wisata kota yang berupa bangunan dan tempat bersejarah maupun pantai-pantai indah yang dapat anda nikmati. Kota seluas 175,77 km² ini berpenduduk kurang lebih 1,25 juta jiwa dan terbagi menjadi 5 kecamatan, yaitu Makasar, Pinang Ranti, Halim Perdanakusuma, Cipinang Melayu, and Kebon Pala. Di kota ini hidup antara lain suku Makassar, Bugis, Toraja dan Mandar serta suku- suku pendatang dengan suku bangsa Tionghoa sebgai komunitas pendatang terbesar.
Dimulai dari tepi laut, Pantai Losari adalah sebuah pantai yang amat terkenal dan menjadi kebanggaan masyarakat Makassar. Pantai ini menawarkan pemandangan senja dan sunset yang sangat indah. Di kawasan Losari banyak toko emas dan souvenir yang terletak di Jalan Somba Opu. Hotel-hotel ternama juga berada di sekitar kawasan Pantai Losari. Selain Pantai Losari, anda juga bisa menikmati fasilitas pemandian alam dan olah raga air di Pantai Barombong. Pantai ini terkenal karena keunikannya sebagai pantai berpasir hitam.
Di Kota Makassar bagian utara terdapat pelabuhan tradisional bernama Paotere. Pelabuhan tradisional ini adalah bukti peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo abad ke 14. Dari pelabuhan ini pula sekitar 200 armada Perahu Phinisi diberangkatkan menuju Malaka. Hingga saat ini Pelabuhan tradisional Paotere masih dipakai sebagai pelabuhan perahu rakyat seperti Phinisi dan Lambo dan masih berfungsi sebagai pusat niaga nelayan tradisional.
Beranjak ke tengah kota, anda dapat mengujungi Benteng Ujung Pandang atau yang sering disebut Fort Rotterdam yang juga peninggalan Kerajaan Gowa. VOC membangunnya kembali setelah mengalahkan kerajaan Gowa dan menamainya Fort Rotterdam. Saat ini Fort Rotterdam dikelola oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Makassar, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata dan sering digunakan untuk mengadakan pagelaran seni budaya.
Di dalam kompleks Fort Rotterdam, terdapat Museum La Galigo yang merupakan replika pusat pemerintahan kerajaan Gowa. Di dalamnya, museum La Galigo menyimpan banyak peninggalan kerajaan Gowa. Salah satu yang terkenal adalah naskah sastra yang tertulis diatas lembaran lontar sebanyak 3500 lembar berjudul I La Galigo. I La Galigo dinobatkan sebagai naskah lontar terpanjang yang pernah ada dalam sejarah Indonesia. Museum La Galigo sekarang berada dibawah pengelolaan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Satu lagi benteng bersejarah yang ada di kota Makasar, yaitu Benteng Somba Opu. Benteng yang dibangun mengelilingi kompleks Kerajaan Gowa dibangun pada abad ke-XV oleh Raja Gowa ke-X Tunipallangga. Benteng ini berbentuk persegi empat dengan dinding setebal 12 kaki. Di bagian Baluwara Agung inilah ditempatkan sebuah meriam terbesar yang pernah dimiliki oleh kerajaan di Indonesia pada jaman kolonial. Meriam yang dijuluki "Anak Makassar" ini berbobot 9.500 kg dengan panjang 6 meter dan berdiameter atau berkaliber 41,5 cm.
Wisata kota mengunjungi bangunan-banguna bersejarah dapat anda lanjutkan ke Masjid Al-Markaz Al-Islami. Masjid ini adalah tempat ibadah dan Pusat pengembangan Agama Islam yang terbesar dan termegah di Asia Tenggara. Al-Markaz Al-Islami memiliki lima menara dan salah satu menara menjulang hingga 87 meter. Selain masjid Al-Markaz Al-Islami, terdapat juga Masjid bergaya Arab kuno yang dibangun pada tahun 1907. Hingga sekarang masjid tersebut masih mempertahankan fungsinya yang dulu sebagai tempat ibadah.
Yang terakhir, anda dapat mengunjungi beberapa makam orang-orang yang pernah mengukir sejarah lokal maupun nasional. Makam Pangeran Diponegoro yang wafat pada tanggal 8 Januari 1855 dimakamkan di sebuah kompleks pemakaman keluarga di Jalan Diponegoro, Makassar. Selain itu, kota ini juga menyimpan Kompleks Makam Raja-raja Tallo yang dibangun sekitar abad ke-18. Di sini terdapat makam Raja Tallo ke VII, I Malingkaang Daeng Manyonri yang merupakan raja pertama yang memeluk Agama Islam.
Tempat-tempat Wisata Makassar
Makassar kota pantai. Pantai Losari sangat terkenal. Selain itu, Makassar menawarkan wisata pulau. Hanya lima menit dengan speed, ada Pulau Samalona. Pulau kecil ini terletak di dekat Pelabuhan Makassar. Tempatnya asyik. Bisa renang, mancing, bahkan karaoke. Cocok untuk keluarga. Selengkapnya:
Sebagai kontras antara yang lama dan baru, perahu kayu berlayar diantara tanker raksasa modern dekat pantai di sepanjang pesisir Kota Makassar. Perjalanan 20 menit dengan becak dari pusat kota akan membawa anda ke pelabuhan Paotere. Di luar pelabuhan, aktivitas kota yang tersibuk di seluruh Makassar, pria dan wanita membeli dan menjual berbagai macam barang, dan anak kecil berlarian ke sana ke mari melambaikan tongkat dengan perahu kecil dan mobil di ujung talinya.
Di dalam pelabuhan, sebuah dok panjang yang dicadangkan untuk perahu Bugis yang besar (phinisi), pemandangan menakjubkan di galangan kapal dengan haluan yang berlekuk, mengarah ke atas dan tiang yang besar membentuk simetri yang sedap dipandang mata. Namun kapal kayu besar ini berada di sana tidak hanya sekedar untuk alasan keindahan, pekerja mereka bekerja keras mem bongkar dan menaikkan muatan. Pelaut telanjang kaki berjalan di gelondong kayu yang panjang - yang dulunya sebuah pohon - diantara dek kapal dan dok dengan keseimbangan yang sangat baik tanpa mengindahkan goyangan dari gelondong.
Kapal-kapal kecil tersebut merupakan bukti nyata dari karakter masyarakat Bugis dan Makasar yang asli. Sebuah keluarga menaikkan minyak dan air untuk kepulauan mereka yang terpencil berjarak sehari berlayar. Pelaut yang lain menceritakan pelayaran dari Sulawesi ke Timor dan yang lain menjalankan tugas rutin ke Sumatra. Dua pria bersarung dibalut kulit yang kelam, dengan bangga memperlihatkan awak kapalnya yang terdiri 4 anak perempuan dan istri mereka masyarakat yang gigih. Walaupun penampilannya keras, namun kehangatan dan persahabatan tetap terlihat meyakinkan bahwa setiap kapal akan mengundang anda untuk turut berlayar di pelayaran mereka selanjutnya. Kembali kekota, benteng Rotterdam (Fort Rotterdam) menandai peninggalan bersejarah kota. Dibangun pada tahun 1545 oleh kerajaan lokal Goa, Benteng Rotterdam yang letaknya di tepi laut direbut dan dibangun kembali pada tahun 1667 oleh Belanda. Dinding luar yang tebalnya 2 meter dan tinggi 7 meter membentuk kotak yang besar seperti seekor penyu. Di setiap sudut dan pintu utama dibuat benteng pertaha- nan yang menonjol ke luar dalam bentuk berlian, membuat benteng sulit ditundukkan sehingga Belanda dapat bertahan di sana selama ratusan tahun.
Hingga kini, benteng masih menjaga laut Makassar dan mempertontonkan contoh besar dari hasil renovasi arsitektur kolonial Belanda. Tempat itu juga merupakan pusat kebudayaan, musium hidup untuk Sulawesi Selatan.Di Makassar, bangunan peninggalan Belanda masih dapat ditemukan, walaupun beberapa bangunan tua yang indah diantaranya telah dihancurkan demi arsitektur modern. Walaupun demikian, rumah peninggalan Belanda bisa di temukan di jalan jalan sempit di pusat kota sekitar benteng Rotterdam. Dengan populasi Cina yang besar, kota ini juga memiliki banyak bangunan Cina termasuk empat kelenteng Buda yang berwarna warni.Di Kota Makassar, terdapat makam peninggalan dari satu pahlawan terbesar di Indonesia. Anak dari Sultan Jogjakarta, Pangeran Diponegoro memimpin perlawanan terhadap Belanda dalam perang Jawa di tahun 1825 - 1830. Ditipu oleh Belanda kemudian dibuang ke Makassar hingga akhir hayatnya. Sebuah silsilah keluarga digambarkan di makam memperlihatkan bahwa keluarganya telah tinggal di Makassar.
Di sore hari, disepanjang pantai Losari anda akan menemukan suasana hangat dari warga kota beserta aktifitasnya. Disisi selatan anda bisa menemukan lokasi pujasera yang tertata di laguna Metro, dengan keharuman pisang epe dan ikan bakar memenuhi udara. Dalam suasana karnaval diantara warung makanan, penduduk Makassar bertemu di sini, duduk bersama teman-teman dan orang asing untuk menikmati makan malam. Makassar juga memiliki kehidupan malam yang ramai seperti klub malam, tempat karaoke dan tempat bermain bola sodok.Kerajinan tangan Toraja seperti ukiran tau tau dari kayu kecil, kotak bambu berukir, dan baki Toraja merupakan suvenir yang indah. Porselin antik dan belanga celadon dapat juga ditemukan, dan di jalan Sombu Opu, adalah tempat perhiasan emas dan perak.
Sulawesi menghasilkan dan mengekspor beberapa kopi terbaik di dunia, jadi melancong ke pabrik kopi kecil di Makassar tidak bisa dihindari. Di dalam pabrik, pekerja membungkus dan menggiling kopi Arabica dan Toraja. Bila anda memperlihatkan rasa tertarik, maka pekerja akan memberikan contoh kopi segar mereka yang terbaik untuk anda cicipi. Walaupun contoh itu gratis, anda akan terdorong untuk membeli setidak-tidaknya sekilo untuk perjalanan pulang - sebuah kenangan yang sedap dan harum akan pintu gerbang ke Timur.Makassar memiliki potensi besar untuk pengembangan pariwisata, karena disamping sebagai pusat pengembangan dan perjyanan juga sekaligus , sebagai pintu gerbang di Kawasan Timur Indonesia. Kota Makassar banyak memiliki potensi wilayah, seni budaya dan sejarah yang dapat dikembangkan menjadi obyek dan days tarik wisata (ODTW).
Daftar nama-nama obyek/daya tarik wisata yang ada di Kota Makassar berdasarkan pengamatan di lapangan dan pengumpulan data dari beberapa instansi yang terkait seperti dari Kanwil Deparsenibud Propinsi Sulawesi Selatan, Dinas Pariwisata Kota Makassar, Kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sulawesi Selatan, dan Museum La Galigo.Menurut data eksisting trend perjalanan wisata dalam lingkup Kota Makassar oleh Dinas Pariwisata Kota Makassar tahun 1998/1999, menunjukkan bahwa ada 4 (empat) paket trend, perjalanan wisata yang disediakan yaitu; City Tour, Sight Seeing Tour, Sea Recreation, Journey/Adventure. Adapun bagian dari paket - paket tersebut adalah :
a. City Tour (perjalanan dalam Kota)- Benteng Ujung pandang (Fort Rotterdam) - Monumen Mandala - AI Markaz AI Islami- Masjid Raya- Makam Diponegoro - Balang Tonjong
b. Sight Seeing Tour (Menyaksikan keindahan) - Somba Opu Souvenir - Pantai Losari - Pelabuhan Pinisi Paotere - Makam Syech Yusuf (Tuanta Salamaka)
c. Sea Recreation (Perjalanan Wisata Bahari)
- Pulau Kayangan Jarak lokasi 2,5 mil (bisa dicapai 45 menit), Letak lokasi : Jl. Ujung Pandang, Kecamatan Ujung Pandang, Daya tarik untuk: berenang dan diving, panorama matahari terbenam, olah raga air, musik & pertunjukan, permainan anak-anak, akuarium
- Pulau Kodingareng Jarak lokasi 5 mil (60 menit), Letak lokasi : Kecamatan Ujung Tanah, Daya tarik diving, menemukan batu kayu, ikan hias, peninggalan Jepang
- Pulau Barrang Lompo, Jarak lokasi 7 mil (1 jam 30 menit), Letak lokasi di Kecamatan Ujung Tanah, Daya tarik : berenang, oseanorium, peninggalan Jepang
- Pulau Barrang Caddi, Jarak lokasi : 6 mil (1jam 15 menit), Letak lokasi Kecamatan Ujung Tanah Daya tarik berenang dan diving, oseanorium, peninggalan Jepang
- Tanjung Bunga, Jarak lokasi sekitar 3 kilometer (10 menit), Letak lokasi Kecamatan Tamalate, Daya tarik jet ski, atraksi hobbies
- Tanjung Merdeka, Jarak lokasi 3 kilometer (15 menit), Letak lokasi Kecamatan. Tamalate, Daya tarik volley pantai, memancing
- Pulau Lae-lae, Jarak lokasi : 1 mil (15 menit), Letak lokasi di Kec.amatan Ujung Pandang, Daya tarik pemandangan laut, panorama matahari terbenam, berenang, olah raga air - Pulau Lanjukang, Jarak lokasi sekitar 9 mil (1jam 45 menit), Letak lokasi Kecamatan Ujung Tanah
- Pulau Kodingareng Keke, Jarak lokasi sekitar 5 mil (60 menit), Letak lokasi di Kecamatan Ujung Tanah, Daya tarik untuk kegiatan menyelam, berenang, kerajinan kerang-kerangan
- Pulau Samalona, Jarak lokasi sekitar 3 mil (50 menit), Letak lokasi : Kec. Ujung Pandang, Daya tarik berenang, berjemur, matahari terbenam, biota laut, olahraga air
d. Journey/Adventure (Penelusuran/ petualangan) Perjalanan wisata dalam Kota menurut versi perusahaan biro/agen perjalanan wisata pada umumnya Kota Makassar hanya digunakan sebagai tempat transit sebelum menuju daerah tujuan wisata (DTW) yang ada diluar Kota Makassar.
Sesudah wisatawan tiba di Bandara Hasanuddin dan bertemu dengan pemandu wisata, langsung menuju Kota Makassar sambil menyaksikan pemandangan Kota, wisatawan kemudian makan siang direstoran, dan sesudah itu wisatawan langsung menuju daerah tujuan wisata yang ada di luar Kota Makassar, sesuai dengan paket yang dipilih. Sebagai pintu gerbang udara di kawasan Timur Indonesia, peranan Bandar Udara Internasional Hasanuddin menjadi tulang punggung sebagai pintu masuk wisatawan ke Makassar. Bandara ini melayani pener¬bangan domnestik dan Internasional, dan dapat didarati oleh Pesawat Jenis Boeing 747. T
erdapat setidaknya lebih dari 20 kali penerbangan dari dan ke Jakarta, yang dilayani oleh hampir seluruh Maskapai Pener¬bangan yang ada. Pengelolaan Banda Udara ini dibawah BUMN Angkasa Pura I.Bagi wisatawan yang melakukan perjalanan sendiri, tersedia fasilitas Taxi Resmi Bandara yang akan membawa anda ke Kota Makassar. Biaya sekali Jalan ke Kota, terbagi atas 3 Zona, yakni Zona I hingga Jembatan Tallo, biayanya Rp. 40.000, Zona II hingga Jalan Hertasning sebesar Rp. 45.000, dan Zona III hingga Jalan Cenderawasih sebesar Rp. 50.000. Bila tujuan anda di luar Zona ini, dapat dikonsultasikan di Loket Pendaftaran Taxi, di bagian Kedatangan Bandara Hasanuddin.
Sulawesi dikenal dengan nama Celebes adalah sebuah pulau yang indah permai dengan luas tanah 227 ribu kilometer persegi lebih kecil dibandingkan dengan gabungan daratan England dan Scotland, bentuknya mirip seperti bunga anggrek dengan jazirah-jazirah yang panjang serta pipih.
Makassar kota pantai. Pantai Losari sangat terkenal. Selain itu, Makassar menawarkan wisata pulau. Hanya lima menit dengan speed, ada Pulau Samalona. Pulau kecil ini terletak di dekat Pelabuhan Makassar. Tempatnya asyik. Bisa renang, mancing, bahkan karaoke. Cocok untuk keluarga. Selengkapnya:
Sebagai kontras antara yang lama dan baru, perahu kayu berlayar diantara tanker raksasa modern dekat pantai di sepanjang pesisir Kota Makassar. Perjalanan 20 menit dengan becak dari pusat kota akan membawa anda ke pelabuhan Paotere. Di luar pelabuhan, aktivitas kota yang tersibuk di seluruh Makassar, pria dan wanita membeli dan menjual berbagai macam barang, dan anak kecil berlarian ke sana ke mari melambaikan tongkat dengan perahu kecil dan mobil di ujung talinya.
Di dalam pelabuhan, sebuah dok panjang yang dicadangkan untuk perahu Bugis yang besar (phinisi), pemandangan menakjubkan di galangan kapal dengan haluan yang berlekuk, mengarah ke atas dan tiang yang besar membentuk simetri yang sedap dipandang mata. Namun kapal kayu besar ini berada di sana tidak hanya sekedar untuk alasan keindahan, pekerja mereka bekerja keras mem bongkar dan menaikkan muatan. Pelaut telanjang kaki berjalan di gelondong kayu yang panjang - yang dulunya sebuah pohon - diantara dek kapal dan dok dengan keseimbangan yang sangat baik tanpa mengindahkan goyangan dari gelondong.
Kapal-kapal kecil tersebut merupakan bukti nyata dari karakter masyarakat Bugis dan Makasar yang asli. Sebuah keluarga menaikkan minyak dan air untuk kepulauan mereka yang terpencil berjarak sehari berlayar. Pelaut yang lain menceritakan pelayaran dari Sulawesi ke Timor dan yang lain menjalankan tugas rutin ke Sumatra. Dua pria bersarung dibalut kulit yang kelam, dengan bangga memperlihatkan awak kapalnya yang terdiri 4 anak perempuan dan istri mereka masyarakat yang gigih. Walaupun penampilannya keras, namun kehangatan dan persahabatan tetap terlihat meyakinkan bahwa setiap kapal akan mengundang anda untuk turut berlayar di pelayaran mereka selanjutnya. Kembali kekota, benteng Rotterdam (Fort Rotterdam) menandai peninggalan bersejarah kota. Dibangun pada tahun 1545 oleh kerajaan lokal Goa, Benteng Rotterdam yang letaknya di tepi laut direbut dan dibangun kembali pada tahun 1667 oleh Belanda. Dinding luar yang tebalnya 2 meter dan tinggi 7 meter membentuk kotak yang besar seperti seekor penyu. Di setiap sudut dan pintu utama dibuat benteng pertaha- nan yang menonjol ke luar dalam bentuk berlian, membuat benteng sulit ditundukkan sehingga Belanda dapat bertahan di sana selama ratusan tahun.
Hingga kini, benteng masih menjaga laut Makassar dan mempertontonkan contoh besar dari hasil renovasi arsitektur kolonial Belanda. Tempat itu juga merupakan pusat kebudayaan, musium hidup untuk Sulawesi Selatan.Di Makassar, bangunan peninggalan Belanda masih dapat ditemukan, walaupun beberapa bangunan tua yang indah diantaranya telah dihancurkan demi arsitektur modern. Walaupun demikian, rumah peninggalan Belanda bisa di temukan di jalan jalan sempit di pusat kota sekitar benteng Rotterdam. Dengan populasi Cina yang besar, kota ini juga memiliki banyak bangunan Cina termasuk empat kelenteng Buda yang berwarna warni.Di Kota Makassar, terdapat makam peninggalan dari satu pahlawan terbesar di Indonesia. Anak dari Sultan Jogjakarta, Pangeran Diponegoro memimpin perlawanan terhadap Belanda dalam perang Jawa di tahun 1825 - 1830. Ditipu oleh Belanda kemudian dibuang ke Makassar hingga akhir hayatnya. Sebuah silsilah keluarga digambarkan di makam memperlihatkan bahwa keluarganya telah tinggal di Makassar.
Di sore hari, disepanjang pantai Losari anda akan menemukan suasana hangat dari warga kota beserta aktifitasnya. Disisi selatan anda bisa menemukan lokasi pujasera yang tertata di laguna Metro, dengan keharuman pisang epe dan ikan bakar memenuhi udara. Dalam suasana karnaval diantara warung makanan, penduduk Makassar bertemu di sini, duduk bersama teman-teman dan orang asing untuk menikmati makan malam. Makassar juga memiliki kehidupan malam yang ramai seperti klub malam, tempat karaoke dan tempat bermain bola sodok.Kerajinan tangan Toraja seperti ukiran tau tau dari kayu kecil, kotak bambu berukir, dan baki Toraja merupakan suvenir yang indah. Porselin antik dan belanga celadon dapat juga ditemukan, dan di jalan Sombu Opu, adalah tempat perhiasan emas dan perak.
Sulawesi menghasilkan dan mengekspor beberapa kopi terbaik di dunia, jadi melancong ke pabrik kopi kecil di Makassar tidak bisa dihindari. Di dalam pabrik, pekerja membungkus dan menggiling kopi Arabica dan Toraja. Bila anda memperlihatkan rasa tertarik, maka pekerja akan memberikan contoh kopi segar mereka yang terbaik untuk anda cicipi. Walaupun contoh itu gratis, anda akan terdorong untuk membeli setidak-tidaknya sekilo untuk perjalanan pulang - sebuah kenangan yang sedap dan harum akan pintu gerbang ke Timur.Makassar memiliki potensi besar untuk pengembangan pariwisata, karena disamping sebagai pusat pengembangan dan perjyanan juga sekaligus , sebagai pintu gerbang di Kawasan Timur Indonesia. Kota Makassar banyak memiliki potensi wilayah, seni budaya dan sejarah yang dapat dikembangkan menjadi obyek dan days tarik wisata (ODTW).
Daftar nama-nama obyek/daya tarik wisata yang ada di Kota Makassar berdasarkan pengamatan di lapangan dan pengumpulan data dari beberapa instansi yang terkait seperti dari Kanwil Deparsenibud Propinsi Sulawesi Selatan, Dinas Pariwisata Kota Makassar, Kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sulawesi Selatan, dan Museum La Galigo.Menurut data eksisting trend perjalanan wisata dalam lingkup Kota Makassar oleh Dinas Pariwisata Kota Makassar tahun 1998/1999, menunjukkan bahwa ada 4 (empat) paket trend, perjalanan wisata yang disediakan yaitu; City Tour, Sight Seeing Tour, Sea Recreation, Journey/Adventure. Adapun bagian dari paket - paket tersebut adalah :
a. City Tour (perjalanan dalam Kota)- Benteng Ujung pandang (Fort Rotterdam) - Monumen Mandala - AI Markaz AI Islami- Masjid Raya- Makam Diponegoro - Balang Tonjong
b. Sight Seeing Tour (Menyaksikan keindahan) - Somba Opu Souvenir - Pantai Losari - Pelabuhan Pinisi Paotere - Makam Syech Yusuf (Tuanta Salamaka)
c. Sea Recreation (Perjalanan Wisata Bahari)
- Pulau Kayangan Jarak lokasi 2,5 mil (bisa dicapai 45 menit), Letak lokasi : Jl. Ujung Pandang, Kecamatan Ujung Pandang, Daya tarik untuk: berenang dan diving, panorama matahari terbenam, olah raga air, musik & pertunjukan, permainan anak-anak, akuarium
- Pulau Kodingareng Jarak lokasi 5 mil (60 menit), Letak lokasi : Kecamatan Ujung Tanah, Daya tarik diving, menemukan batu kayu, ikan hias, peninggalan Jepang
- Pulau Barrang Lompo, Jarak lokasi 7 mil (1 jam 30 menit), Letak lokasi di Kecamatan Ujung Tanah, Daya tarik : berenang, oseanorium, peninggalan Jepang
- Pulau Barrang Caddi, Jarak lokasi : 6 mil (1jam 15 menit), Letak lokasi Kecamatan Ujung Tanah Daya tarik berenang dan diving, oseanorium, peninggalan Jepang
- Tanjung Bunga, Jarak lokasi sekitar 3 kilometer (10 menit), Letak lokasi Kecamatan Tamalate, Daya tarik jet ski, atraksi hobbies
- Tanjung Merdeka, Jarak lokasi 3 kilometer (15 menit), Letak lokasi Kecamatan. Tamalate, Daya tarik volley pantai, memancing
- Pulau Lae-lae, Jarak lokasi : 1 mil (15 menit), Letak lokasi di Kec.amatan Ujung Pandang, Daya tarik pemandangan laut, panorama matahari terbenam, berenang, olah raga air - Pulau Lanjukang, Jarak lokasi sekitar 9 mil (1jam 45 menit), Letak lokasi Kecamatan Ujung Tanah
- Pulau Kodingareng Keke, Jarak lokasi sekitar 5 mil (60 menit), Letak lokasi di Kecamatan Ujung Tanah, Daya tarik untuk kegiatan menyelam, berenang, kerajinan kerang-kerangan
- Pulau Samalona, Jarak lokasi sekitar 3 mil (50 menit), Letak lokasi : Kec. Ujung Pandang, Daya tarik berenang, berjemur, matahari terbenam, biota laut, olahraga air
d. Journey/Adventure (Penelusuran/ petualangan) Perjalanan wisata dalam Kota menurut versi perusahaan biro/agen perjalanan wisata pada umumnya Kota Makassar hanya digunakan sebagai tempat transit sebelum menuju daerah tujuan wisata (DTW) yang ada diluar Kota Makassar.
Sesudah wisatawan tiba di Bandara Hasanuddin dan bertemu dengan pemandu wisata, langsung menuju Kota Makassar sambil menyaksikan pemandangan Kota, wisatawan kemudian makan siang direstoran, dan sesudah itu wisatawan langsung menuju daerah tujuan wisata yang ada di luar Kota Makassar, sesuai dengan paket yang dipilih. Sebagai pintu gerbang udara di kawasan Timur Indonesia, peranan Bandar Udara Internasional Hasanuddin menjadi tulang punggung sebagai pintu masuk wisatawan ke Makassar. Bandara ini melayani pener¬bangan domnestik dan Internasional, dan dapat didarati oleh Pesawat Jenis Boeing 747. T
erdapat setidaknya lebih dari 20 kali penerbangan dari dan ke Jakarta, yang dilayani oleh hampir seluruh Maskapai Pener¬bangan yang ada. Pengelolaan Banda Udara ini dibawah BUMN Angkasa Pura I.Bagi wisatawan yang melakukan perjalanan sendiri, tersedia fasilitas Taxi Resmi Bandara yang akan membawa anda ke Kota Makassar. Biaya sekali Jalan ke Kota, terbagi atas 3 Zona, yakni Zona I hingga Jembatan Tallo, biayanya Rp. 40.000, Zona II hingga Jalan Hertasning sebesar Rp. 45.000, dan Zona III hingga Jalan Cenderawasih sebesar Rp. 50.000. Bila tujuan anda di luar Zona ini, dapat dikonsultasikan di Loket Pendaftaran Taxi, di bagian Kedatangan Bandara Hasanuddin.
Sulawesi dikenal dengan nama Celebes adalah sebuah pulau yang indah permai dengan luas tanah 227 ribu kilometer persegi lebih kecil dibandingkan dengan gabungan daratan England dan Scotland, bentuknya mirip seperti bunga anggrek dengan jazirah-jazirah yang panjang serta pipih.
Tidak ada titik daratan yang lebih dari 90 km dari pantai. Menjadikan pulau itu mempunyai garis pantai yang panjang kebanyakan daratannya tampak bergunung-gunung. Kornbinasi dari kedua wajah yang demikian itu menghamparkan berbagai pemandangan yang sungguh mempesona baik di pantai demikian juga di daerah ketinggian.Secara geografis Selat Sulawesi (Makassar) dikenal sebagai daerah batas dari garis Wallace, mengisahkan dua satuan margasatwa vang berbeda, yaitu bagian timur dan bagian barat Indonesia. Jenis flora dan fauna dari pulau ini adalah spesifik seperti kayu ebony, babi, rusa dan burung butung maleo yang berwarna warni dengan telurnya yang besar.Sekitar 30.000 tahun silarn pulau ini telah dihuni oleh manusia. Penentuan tahun dari Japisan masa silarn yang tertua ditemukan di gua-gua dekat bukit kapur dekat Maros, sekitar 30 km sebelah timur laut dan Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan. Kernungkinan lapisan budaya yang tua berupa alat batu Peeble dan flake telah dikumpulkan dari teras sungai di lembah Walanae, diantara Soppeng dan Sengkang, termasuk tulang-tulang babi raksasa dan gajah-gajah yang telah punah.Selarna masa keemasan perdagangan rempah-rempah, diabad ke-15 sampai ke-19, Sulawesi Selatan berperan sebagai pintu Gerbang ke kepulauan Maluku, tanah penghasil rempah. Kerajaan Gowa dan Bone yang perkasa memainkan peranan penting tampak didalam sejarah Kawasan Timur Indonesia dimasa Ialu.Penduduk Sulawesi Selatan terdiri atas empat suku bangsa utama. Suku bangsa Toraja terkenal mempunyai budaya spesifik, bernuansa religius tampak pada upacara-upacara kematian, rumah tradisional dengan atapnya melengkung, ukiran yang cantik dan warna yang alami. Suku bangsa Makassar, Bugis dan Mandar terkenal sebagai pelaut patriotik baik dimasa perang maupun dimasa damai. Dengan perahu layar tradisionalnya mengarungi lautan kepulauan Indonesia sampai kebagian utara Australia, beberapa pulau di samudera Pasifik sampai kepantai Afrika. Latar belakang geografis, prasejarah dan sejarah Sulawesi Selatan telah melahirkan unsur budaya yang menarik. Seseorang dapat mengamati, menikmati dari pengalarnan pada keunikan budayanya dan hanya diternukan didaerah ini, termasuk didalamnya upacara-upacara, tari-tarian, seni ukir, tenunan cantik yang ditenun dari bahan benang kapas dan sutera dan pemandangan alam tropis yang sangat menakjubkan.
Kunjungan wisatawan pada tahun 1997 ? 1998 meskipun mengalami penurunan yang cukup drastis akibat faktor instabilitas politik dan keamanan, namun pada periode 2000 - 2001 kunjungan wisatawan mancanegara telah mengalami kenaikan secara signifikan sebesar + 13,4 % dengan lama tinggal rata - rata lima sampai enam hari.
Akomodasi Wisata- Hotel berbintang 42 buah dengan jumlah kamar 4181 kamar
- Hotel non bintang 408 buah dan jumlah kamar 3898 kamar
- Biro perjalanan/agen perjalanan wisata sebanyak 325 buah
- Tenaga kerja di bidang pariwisata sejumlah 6.296 orang
- Toko cenderamata/industri periwisata sebanyak 66 buah
Potensi Pariwisata Sulsel Tempat wisata yang menarik Makassar :- Benteng Ujung pandang ( Fort Rotterdam)
- Pelabuhan Paotere
- Kebun Anggrek Bundda Koleksi Kerang Laut
- Makam Diponegoro
- Pulau Samalona
- Pulau Barang Lompo
- Pulau Kayangan
- Barombong
Potensi Pariwisata Sulsel Kabupaten Gowa- Kompleks Istana/ Museum Balla Lompoa
- Makam Sultan Hasanuddin
- Makam Syech Yusuf
- Benteng Somba Opu
- Mesjid Tua Katangka
- Mesjid Agung Syech Yusuf
- Dam Bili-Bili
- Air Terjun Takapala
- Perkebunan Teh
- Hutan Wisata Malino
- Perkebunan Markisa
- Upacara Adat Accera Kalompoang
Potensi Pariwisata Sulsel Kabupaten Maros- Air Terjun Bantimurung
- Goa Mimpi
- Taman Purbakala Leang-leang
- Taman Purbakala Subang Bita
- Pulau Kapopo?ang
- Pare- Pare :
- Permandian Lumpue
- Wisata Laut Ujung Lero
- Pinrang :
- Irigasi saddang PLTA Bakaru
- Enrekang :
- Buttu Kabobong
- Puncak Lakawan
- Sungai Sa?dang
Potensi Pariwisata Sulsel Kabupaten Tana Toraja- Kota makale
- Rante Pao
- Kuburan Batu Lemo
- Kuburan Sisi Batu Karang Londa
- Suaya Kuburan Raja-raja Sangalla
- Sangalla
- Ke?te Ke?su
- To?Barana Sa?dang
- Palawa - Karassik
- Marante - Tondon
- Batutumonga - Lokomata
- Makula - Bori?
- Buntu Kalando - Ponania
Potensi Pariwisata Sulsel Kabupaten Bulukumba- Pantai Bira
- Kajang
Kabupaten Bone :
- Makam Raja Abad ke XVII
- Makam Raja Gowa
Soppeng :
- Permandian Alam Lejja
Kabupaten Wajo :
- Perkampungan Nelayan Terapung
- Salo Tengngae
- Binatang Liar Biawak
Potensi Pariwisata Sulsel Kabupaten Selayar- Gong Raksasa (Nekara Tua)
- Wisata Taka Laut Bone Rate
Kabupaten Polmas :
- Buntu Balla
- Buntu Kasisi
- Balla Peu
1 komentar:
Taman Prasejarah Leang-Leang dengan berbagai peninggalan warisan budaya dari masa pra sejarah, bahkan taman ini tercatat sebagai salah satu World Heritage yang ditetapkan UNESCO ;)
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung
jangan lupa untuk Follow blog ini.